Tonrong adalah salah satu dusun di desa Terasa, Sinjai Barat. Tonrong menjadi salah satu dusun terjauh di desa Terasa selain Cenre. Jarak yang ditempuh untuk sampai ke Tonrong dari dusun Kalelembang sekitar 7 Km, dan untuk sampai ke Air Terjun Tonrong, kita harus menempuh perjalanan 2 Km lagi. Untuk sampai ke dusun Tonrong dapat ditempuh dengan berjalan kaki ataupun dengan sepeda motor, tetapi sepeda motor hanya dapat digunakan apabila kondisi jalan sangat kering atau tidak terjadi hujan. Hal ini disebabkan kondisi jalan yang masih berupa tanah dasar yang sangat membahayakan jika dilewati pada saat terjadi hujan.
Jalanan Ke Dusun Tonrong
Untuk sampai ke dusun tonrong, kita melewati dusun Bontosunggu dan dusun Laha-Laha. Jika berjalan kaki memakan waktu kira-kira 3 jam, dan 1 jam naik motor. Perjalanan yang terasa melelahkan seakan hilang ketika kita telah sampai ke tujuan, yaitu Air Terjun Tonrong. Dipandu langsung oleh Kepala Dusun Tonrong, kita akhirnya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di air terjun yang masih sangat alami ini.
Pemandangan air terjun ini masih sangat alami dan belum tersentuh oleh tangan manusia. Rasa dingin yang sangat akan terasa ketika pertama kali menyentuh air terjun ini. Suhu air mencapai 18 derajat celcius yang membuat tubuh sedikit gemetar. Akan tetapi setelah beberapa saat, rasa dingin akan hilang perlahan-lahan.
Kamis, 15 September 2011
Rabu, 14 September 2011
27 HOURS AT "TERASA"
Arrived at 1 PM, Saturday, September 10th, 2011. Nothing changed but the house that we live at. Seem cleaner than ever. That’s mean we are the suspect who always make that place terrified, I mean dirty and dusty.
The first day, we came to Mr. Arifin’s house and Village Head’s house. Damn, ulcer came again because stupidly I drank Sprite, and I knew if I drink it I gonna got a trouble, I still drink it. And I almost fall from motorcycle because that ulcer make me blank for a second L.
At the night, we got a little party @ Mr. Kamaruddin’s House. Many people join us, I mean same party as before we back to Makassar 3 weeks ago. About more than 20 people there, the man sat at living room, playing card, watching video and discuss about anything, while the woman made “Jalangkote” at kitchen. That was a pretty good night because all of us seems like a big family even we know five of us (KKN student) just a comer, but it doesn’t matter. And for me, yes we are family J. All of them, man, woman, child, teenagers, even the cat J. I brought some gift for the children there, and I gave them at night. I was so happy to saw their happy face.
The second day, wake up earlier, 8 am. We went to Mr. Iskandar’s house, Mr. Bakri and Mr. Yakub. Back to home at 12.00 pm, we found the woman made “Kapurung”. So we had lunch with the “Kapuirung” and the chili was so hot for sure. After lunch we went to Mr. Rida’s house, ate another traditional food, unfortunately I forgot the name. then we continued to Mrs. Nisa’s house. There, we ate “Sonre”. Sonre was a liquid brown sugar, we eat the liquid brown sugar with grated coconut, the brown sugar same with caramel and so sweet. I had to drink water twice, but pretty delicious J.
At last, we finally back at 3.30 pm. It was so hard actually to leave that place again, I mean because we just at there for one day. But all of us had a another responsibility at college, so we had to back to Makassar. Even only 27 hours, but we were so glad to saw Terasa villagers.
Kamis, 08 September 2011
Senin, 29 Agustus 2011
SELAMAT IED FITRI 1 SYAWAL 1432 H
KAMI ex-MAHASISWA KKN REGULAR UNHAS GELOMBANG 80 TAHUN 2011 POSKO DESA TERASA MENGUCAPKAN :
SELAMAT IED FITRI 1432 H
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR BATHIN
Selasa, 23 Agustus 2011
Desa Terasa
Desa Terasa adalah salah satu desa yang berada di Kabupaten Sinjai, tepatnya di Kecamatan Sinjai Barat. Desa Terasa mekar menjadi sebuah desa pada tahun 2002, lepas dari Desa Bonto Salama. Pratinjau desa ini, desa ini masih menjadi desa yang paling tertinggal se-Sinjai. Hal yang paling menyedihkan di desa ini adalah akses jalan. Akses jalan hanya berupa perkerasan awal, atau lebih tepatnya batu kali yang dipecah kemudian di letakkan sebagai perkerasan jalan.
Melihat Growing Potential dari desa ini sangat banyak, dengan suhu udara antara 15-25 derajat celcius dan tanah yang gembur, banyak jenis buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan yang sesuai untuk tumbuh dengan suhu seperti ini. Akan tetapi faktor penghalang utama adalah buruknya akses jalan yang berdampak pada mahalnya biaya distribusi hasil tanam dan menyebabkan turunnya harga produksi. Oleh karena itu, masyarakat desa Terasa lebih memilih untuk menanam padi, coklat dan bertani madu sebagai sumber penghasilan utama.
Dari sisi mata pencaharian, 99% penduduk adalah petani, sisanya lain-lain. Desa Terasa terbagi menjadi 8 dusun. Dusun yang menjadi ibukota adalah Dusun Kalelembang, selanjutnya Dusun Kasimpuran, Dusun Pattiro, Dusun Bontosunggu, Dusun Rumbia, Dusun Laha-Laha, Dusun Cenre, dan Dusun Tonrong. Jarak dusun terdekat yaitu Kasimpuran sejauh 2 Km dan dusun terjauh adalah Cenre dan Tonrong sekitar 8 Km dari dusun Kalelembang.
Di Desa Terasa terdapat 3 Sekolah Dasar dan 1 Sekolah Satu Atap yang terdiri dari TK, SD dan SMP terdapat di Kalelembang. 3 Sekolah Dasar yang lain ada di dusun Laha-Laha, Kasimpuran, dan Cenre.
Pratinjau berikutnya mengenai sekolah. Di Desa Terasa, jenjang sekolah tertinggi yaitu SMP, dan bagi siswa yang ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi di haruskan menempuh perjalanan ke Kecamatan. Hal ini sesungguhnya menjadi penghalang utama berkembangnya desa ini, sebab generasi muda kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya oleh terbatasnya akses dan biaya.
Desa ini bahkan tidak terbahas di jaring dunia maya. Ini menandakan betapa terbelakangnya desa ini. Kami mahasiswa KKN UNHAS Gel. 80 tahun 2011 menjadi KKN pertama dari kota Makassar yang masuk ke desa ini. Menurut informasi dari warga masyarakat, sudah ada 2 gelombang KKN akan tetapi dari kota Sinjai dan tidak menyentuh langsung ke masyarakat. Salah satu potensi terbaik desa ini adalah mencetak generasi Qori dan Qoriah. 90% dari generasi muda yang kami temui, dapat melafadzkan ayat-ayat Al-Quran dengan suara merdu.
Selain itu, tiap tahun selalu diadakan lomba Musabaqah Tilawatil Quran pada Bulan Ramadhan dengan banyak nomor yang dipertandingkan dan jumlah peserta sekitar 300 orang. Pada Ramadhan kali ini, 1432 H, Lomba MTQ diadakan tanggal 9 - 16 Ramadhan tiap malamnya. Antusias masyarakat mengikuti dan mendukung acara ini sangat tinggi. Bahkan biaya pelaksanaan Lomba MTQ ini diadakan secara swadaya oleh masyarakat.
Sekian sekilas pandang Desa Terasa, Kec. Sinjai Barat, Kab. Sinjai, Sul-Sel. Tulisan selanjutnya tentang pandangan dan pengalaman kami akan di terbitkan kemudian.
Melihat Growing Potential dari desa ini sangat banyak, dengan suhu udara antara 15-25 derajat celcius dan tanah yang gembur, banyak jenis buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan yang sesuai untuk tumbuh dengan suhu seperti ini. Akan tetapi faktor penghalang utama adalah buruknya akses jalan yang berdampak pada mahalnya biaya distribusi hasil tanam dan menyebabkan turunnya harga produksi. Oleh karena itu, masyarakat desa Terasa lebih memilih untuk menanam padi, coklat dan bertani madu sebagai sumber penghasilan utama.
Dari sisi mata pencaharian, 99% penduduk adalah petani, sisanya lain-lain. Desa Terasa terbagi menjadi 8 dusun. Dusun yang menjadi ibukota adalah Dusun Kalelembang, selanjutnya Dusun Kasimpuran, Dusun Pattiro, Dusun Bontosunggu, Dusun Rumbia, Dusun Laha-Laha, Dusun Cenre, dan Dusun Tonrong. Jarak dusun terdekat yaitu Kasimpuran sejauh 2 Km dan dusun terjauh adalah Cenre dan Tonrong sekitar 8 Km dari dusun Kalelembang.
Di Desa Terasa terdapat 3 Sekolah Dasar dan 1 Sekolah Satu Atap yang terdiri dari TK, SD dan SMP terdapat di Kalelembang. 3 Sekolah Dasar yang lain ada di dusun Laha-Laha, Kasimpuran, dan Cenre.
Pratinjau berikutnya mengenai sekolah. Di Desa Terasa, jenjang sekolah tertinggi yaitu SMP, dan bagi siswa yang ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi di haruskan menempuh perjalanan ke Kecamatan. Hal ini sesungguhnya menjadi penghalang utama berkembangnya desa ini, sebab generasi muda kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya oleh terbatasnya akses dan biaya.
Desa ini bahkan tidak terbahas di jaring dunia maya. Ini menandakan betapa terbelakangnya desa ini. Kami mahasiswa KKN UNHAS Gel. 80 tahun 2011 menjadi KKN pertama dari kota Makassar yang masuk ke desa ini. Menurut informasi dari warga masyarakat, sudah ada 2 gelombang KKN akan tetapi dari kota Sinjai dan tidak menyentuh langsung ke masyarakat. Salah satu potensi terbaik desa ini adalah mencetak generasi Qori dan Qoriah. 90% dari generasi muda yang kami temui, dapat melafadzkan ayat-ayat Al-Quran dengan suara merdu.
Selain itu, tiap tahun selalu diadakan lomba Musabaqah Tilawatil Quran pada Bulan Ramadhan dengan banyak nomor yang dipertandingkan dan jumlah peserta sekitar 300 orang. Pada Ramadhan kali ini, 1432 H, Lomba MTQ diadakan tanggal 9 - 16 Ramadhan tiap malamnya. Antusias masyarakat mengikuti dan mendukung acara ini sangat tinggi. Bahkan biaya pelaksanaan Lomba MTQ ini diadakan secara swadaya oleh masyarakat.
Sekian sekilas pandang Desa Terasa, Kec. Sinjai Barat, Kab. Sinjai, Sul-Sel. Tulisan selanjutnya tentang pandangan dan pengalaman kami akan di terbitkan kemudian.
Langganan:
Postingan (Atom)